PERHATIAN: Yang saya tulis tidak hanya sekedar copy-paste, tapi saya edit juga sedikit-sedikit, dan saya cantumkan sumbernya jika memang saya copy-paste.

Layar Sentuh Nokia Nuansa XpressMusic - Ga' Mahal Kok :-)

Minggu, 17 Januari 2010

Beberapa saat yang lalu saya jalan-jalan bersama saudara (saudara jauh) saya melihat ada sesuatu yang berbeda dengannya.... Apakah itu... Memang saya sudah lama tidak bertemu dengannya... Namun bukan wajahnya lah yang membuat saya terkagum, karena menurut saya wajahnya biasa-biasa aja, sama seperti ketemu 2 tahun yang lalu.... :-P

Hahahaha, handphone nya sekarang ganti cuy... lebih canggih, layar sentuh, ada OS (SmartPhone donk), memory gede, dan hebatnya XpressMusic... Wow... Pasti mahal... Hehehe, tp kata dia "tidak mahal".... Loh kok bisa? Soalnya dia di kasih sama ortu-nya... Jadi dia gak ngeluarin duit sedikitpun... Prettttt,..... >.<




Ada dua handphone XpressMusic terbaru keluaran Nokia yang berlayar sentuh yang hadir di Indonesia.... Dan harganya dibawah 3juta-an... Hmmm... Typenya 5530 XpressMusic dan 5230 XpressMusic... Langsung saja kita liat Spec-nya...



Detail Model:


Sama-sama layar sentuhh, tapi 5530XM lebih kecil, layarnya 2,8 inchi (menurutku tetep gede hehehe), sedangkan 5230 sama persis seperti 5800XM.


Spec-nya :



Nokia 5530XpressMusic


2G Network GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 
Size Dimensions : 104 x 49 x 13 mm, 68 cc 
Weight : 107 g
Display Type : TFT resistive touchscreen, 16M colors Size 360 x 640 pixels, 2.9 inches
- Proximity sensor for auto turn-off
- Accelerometer sensor for auto-rotate
- Handwriting recognition
Sound Alert types Vibration; Downloadable polyphonic, MP3 ringtones
Speakerphone Yes, with stereo speakers
- 3.5 mm audio jack
Memory Phonebook Practically unlimited entries and fields, Photocall
Call records Detailed, max 30 days
Internal 70 MB storage, 128 MB SDRAM
Card slot microSD, up to 16GB, 4GB included
Data GPRS Class 32
EDGE Class 32
3G No
WLAN Wi-Fi 802.11 b/g
Bluetooth Yes, v2.0 with A2DP
Infrared port No
USB Yes, v2.0 microUSB
Camera Primary 3.15 MP, 2048x1536 pixels, autofocus, LED flash
Video Yes, VGA@30fps (verified)
Features OS Symbian OS v9.4, Series 60 rel. 5
CPU ARM 11 434 MHz processor
Messaging SMS, MMS, Email, Instant Messaging
Browser WAP 2.0/xHTML, HTML, RSS feeds
Radio Stereo FM radio with RDS
Games Yes + Java downloadable
Colors Red on black, Blue on white, Grey on black, Pink on white, Yellow on white
GPS No
Java Yes, MIDP 2.1
- WMV/RV/MP4/3GP video player
- MP3/WMA/WAV/RA/AAC/M4A music player
- Photo editor
- Organizer
- Flash Lite 3.0
- Voice command/dial
- T9
Battery Standard battery, Li-Ion 1000 mAh (BL-4U)
Stand-by Up to 336 h
Talk time Up to 4 h 54 min
Music play Up to 27 h

Harga : 2.300.000 Rupiah (mungkin sekarang udah turun hehehe)

-------------------------------------------------------------------------------------

Nokia 5230 XpressMusic

2G Network GSM 850 / 900 / 1800 / 1900
3G Network HSDPA 900 / 2100
Size Dimensions : 111 x 51.7 x 15.5 mm, 83 cc 
Weight : 115 g
Display Type : TFT resistive touchscreen, 16M colors, Size 360 x 640 pixels, 3.2 inches
- Proximity sensor for auto turn-off
- Accelerometer sensor for auto-rotate
Sound Alert types Vibration; Downloadable polyphonic, MP3 ringtones
Speakerphone Yes
- 3.5 mm audio jack
Memory Phonebook Practically unlimited entries and fields, Photocall
Call records Detailed, max 30 days
Internal 70 MB storage
Card slot microSD, up to 16GB,
Data GPRS Class 32
EDGE Class 32
3G HSDPA, 3.6 Mbps
WLAN No
Bluetooth Yes, v2.0 with A2DP
Infrared port No
USB Yes, v2.0 microUSB
Camera Primary 2 MP, 1600x1200 pixels
Video Yes, VGA@30fps
Secondary No
Features OS Symbian OS v9.4, Series 60 rel. 5
CPU ARM 11 434 MHz processor
Messaging SMS, MMS, Email, IM
Browser WAP 2.0/xHTML, HTML, RSS feeds
Radio Stereo FM radio with RDS
Games Yes + Java downloadable
Colors Black, White
GPS Yes, with A-GPS support; Nokia Maps 2.0 Touch
Java Yes, MIDP 2.1
- WMV/RV/MP4/3GP video player
- MP3/WMA/WAV/RA/AAC/M4A music player
- Document viewer (Word, Excel, PowerPoint)
- Photo editor
- Flash Lite 3.0
- Voice command/dial
- T9
Battery Standard battery, Li-Ion 1320 mAh(BL-5J)
Stand-by Up to 432 h (2G) / Up to 432 h (3G)
Talk time Up to 7 h (2G) / Up to 4 h 30 min (3G)
Music play Up to 33 h

Harga : 2.200.000 Rupiah (mungkin sekarang sudah turun hehehehe) 
==============================================================

Nah, itulah secara singkat tentang Nokia XpressMusic terbaru dari Nokia yang sekarang udah beredar di pasaran Indonesia, selamat berbelanja.... 


Sumber :

Gambar dan Spesifikasi (GsmArena.com)

Read more...

3G udah, 3,5 G juga udah, apakah 4G masuk Indonesia juga?

Weleh-weleh... teknologi semakin berkembang... Impian makhluk bumi seakan-akan akan semakin terwujud.... Hahahaha.... Mulai dari telepon tanpa kabel, sampai bisa bertatap muka dengan orang lain meskipun dgn jarak yang sangat jauh (video call maksudnya,,,) sekarang semuanya bisa dilakukan... Nah itu cuma 3G, belum lagi 3,5 yang tentu saja lebih cepat dari 3G... Nah sekarang 4G, apa lagi neh.... Untuk itu saya meng-copy artikel dari website tentang handphone, bunyinya seperti ini neh...

Indonesia akan menyambut teknologi WiMax dan LTE. Teknologi 3G saja disebut-sebut operator belum menikmati hasilnya dengan maksimal. Lalu apakah 4G akan berhasil? Ada dua teknologi yang bersaing untuk menjadi 4G yaitu WiMax dan LTE (Long Term Evolution). Namun jika merujuk persyaratan IMT-Advance, kedua teknologi ini tidak bisa disebut sebagai 4G.

Yohanes Denny Strategic Intelligence Nokia Siemen Network mengatakan LTE adalah pre-4G karena tidak sepenuhnya comply dengan persyaratan IMT-Advance yang merupakan konsep standarisasi 4G.

Sementara WiMax juga tidak bisa dikategorikan sebagai teknologi 4G. Meskipun dari sisi kemampuan berupaya menyediakan spesifikasi ultra-broadband, tapi WiMax belum dinyatakan lolos dari requirements IMT-Advance.

Sementara parameter yang dipersyaratkan IMT-Advance & ITU (International Telecommunication Union ) 4G di antaranya harus memiliki peak data rata-rata 100 Mbit/s untuk yang sifatnya mobile. Sedangkan yang mobilitasnya terbatas atau nomadic harus memiliki kecepatan hingga 1 Gbit/s. Sementara bandwidth harus mencapai setidaknya 40 MHz.

Selain itu juga harus memiliki kemampuan komprehensif dan solusi berdasarkan IP (internet protocol) yang secure untuk menyediakan IP telephony, akses internet ultra broadband, layanan game, atau streaming HDTV multimedia.

Lalu bagaimana potensi teknologi WiMax dan LTE ini di Indonesia? Managing Director WiMAX Southeast Asia, Intel Corporation Werner Sutanto mengatakan 2010 merupakan tahun yang tepat untuk mengimplementasikan WiMAX terutama di Indonesia.

Ia memberikan alasan penetrasi broadband di Indonesia masih sangat rendah. Penetrasi broadband di rumah tangga masih kurang dari 2% dan kurang dari 0,5% dari total populasi. Sementara pengguna internet Indonesia diperkirakan telah mencapai 30 juta.

Padahal broadband telah terbukti sebagai salah satu faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Karena keterbatasan kabel tembaga untuk DSL dan perangkat broadband lainya di Indonesia, maka wireless broadband berupa WiMAX merupakan hal yang paling ideal.

Sementara dari sisi market, Indonesia sudah sangat siap menerima WiMax. Werner menyebut ada tiga faktor yang menjadi indikator utama potensi market WiMax di Indonesia. Ketiganya yakni, rendahnya penetrasi broadband, tingginya pengguna internet, serta tingginya pertumbuhan konsumsi PC atau notebook.

"Menurut hasil studi McKinsey di 2009, untuk setiap 10% pertumbuhan penetrasi broadband rata-rata menghasilkan 0,6% pertumbuhan GDP. Jadi hasilnya sangat signifikan," ujarnya.

Lalu bagaimana dengan teknologi pesaing WiMax, LTE? Industry Manager Asia Pacific ICT Practice Frost & Sullivan, Marc Einstein kepada INILAH.COM mengatakan Indonesia masih belum perlu LTE. Hal itu karena pasar yang telah dicakup 3G baru mencapai 10%. Sementara jaringan 3G akan terus berkembang dalam hal jangkauan, serta kecepatan juga terus diupgrade.

Ia menilai penerapan LTE akan mengalami hambatan besar jika pemerintah tidak cukup memberikan frekuensi . Selain itu layanan ini memerlukan capex (belanja modal) awal yang tinggi, termasuk harga perangkat yang sangat mahal.

Sementara yang potensial untuk layanan LTE adalah untuk video streaming dan download. Selain itu juga membuka berbagai aplikasi baru misalnya dalam hal kesehatan, otomotif, logistik dan industri. "Layanan LTE akan menjadi mainstream di Indoensia. Karena LTE akan berkembang sebagai standar selular global," kata Marc.

Namun Marc mengingatkan beberapa hal perlu dicermati sebelum implementasi LTE. Indonesia, menurutnya harus menunggu beberapa tahun ke depan sebelum meluncurkan LTE untuk mendapat keuntungan dari biaya yang lebih murah.

"Pemerintah tidak perlu memaksakan agar LTE tersedia lebih cepat," imbuhnya. Ia menilai LTE tidak akan tersedia di Indonesia hingga 2013. "Market share akan kurang dari 5%," imbuhnya.

Pengurus Mastel (Masyarakat Telematika Indonesia) Mas Wigrantoro Roes Setiyadi menilai implementasi WiMax akan berjalan lambat. Hal itu karena pemerintah masih ngotot dengan standar 16d dan tidak ada kelonggaran ketentuan TKDN (tingkat kandungan dalam negeri).

"Bagi saya Indonesia harus tegas dalam menerima berbagai jenis teknologi baru. Peran pemerintah hanya pada spektrum mana operator bekerja termasuk perizinannya. Dengan jelasnya posisi pemerintah dan operator, maka konsumen yang paling diuntungkan karena kualitas layanan akan semakin baik," katanya.

Sementara Yohanes Denny mengatakan LTE masih mengalami kendala penerapan. Hal itu karena pemerintah sedang mengembangkan Wimax yang ingin lebih mengutamakan pengembangan konten lokal.

Dari sisi roadmap, Indonesia memiliki rencana 4G dan LTE. Namun saat ini pemerintah masih mengembangkan Wimax. Ia mengatakan pengembangan LTE lebih mudah, karena teknologi 3G tinggal menambah beberapa perangkat keras saja. "Dengan LTE akan lebih banyak daerah pedesaan (blank spot) bisa dipenuhi," ujarnya.

[Sumber: INILAH.COM]

NB : Sumber yang saya copy dari StudioHP.com

Read more...

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP